LEBAK—Ketiadaan sarana bangku dan meja membuat para siswa-siswi di Madrasah Iftidaiyah (MI) Al-Fatwa, di Kampung Gelebug, Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojongmanik, harus belajar lesehan dengan beralaskan karpet. Menanggapi kabar tersebut, Kemenag Lebak mengaku segera menindaklanjuti sarana dan prasaran itu.
“Siap, saya tindak lanjut, ” ucap Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Lebak, Humaedi Hakim saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya Rabu (28/09/2022).
Sejak berdiri pada 2014 lalu hingga kini kondisi bangunan yang jauh dari kata layak. Diketahui atap genting yang bocor tanpa plafon, pengakuan pihak sekolah sampai sekarang tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Humaedi pun mempertanyakan apakah pihak sekolah sudah mengajukan.
"Saya belum cek di sistem sarpras, karena sekarang pengajuan bantuan melalui online dan ada jadwal pengajuan melalui saprasnya, ” ujar Humaedi.
“Tapi kalau sudah ada pengajuan, tanda terima pengajuannya bisa ditunjukan, ” timpalnya.
Ucok sapaan akrabnya menjelaskan, walaupun rekomendasi dari daerah akan tetapi sesuai edaran untuk pengajuan sarpas itu melalui daring dan itu diterima langsung untuk selanjutnya diakomodir Kemenag RI.
Baca juga:
Sri Hastjarjo, S Sos , Ph D: Pers dan Media
|
"Jadi untuk bantuan diakomodir pusat, kita (daerah) hanya mengakomodir saja, ” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fatwa di Kampung Gelebug, Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, harus belajar beralaskan karpet akibat tidak memiliki kursi dan meja.
“Dengan belajar di lantai hanya beralaskan karpet, tentunya membuat siswa-siswi merasa tidak nyaman dan mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar, ” kata Kepala Sekolah Al-Fatwa Gelebug Nining Yuningsih. (Red)